Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Tuesday, May 26, 2020

Hambatan Akibat Covid-19 pada Bidang Pendidikan di Indonesia

Saat ini dunia dikejutkan dengan adanya sebuah penyakit yang diakibatkan oleh sebuah virus yang bernama Corona, atau dikenal juga dengan istilah Covid-19. Virus ini dimulai di Negara Cina tepatnya Kota Wuhan, dan saat ini virus tersebut menyebar cepat ke berbagai pelosok dunia termasuk Indonesia. Karena dalam menangani wabah ini terjadi kesulitan sehingga akhirnya Pemerintah mengambul keputusan dengan melakukan social distancing untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Kebijakan ini sangat berpengaruh dalam semua bidang kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan juga ikut terkena dampak.
Akibat pandemik ini semua sekolah baik SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi harus diliburkan dan mewajibkan siswa-siswinya untuk melakukan pembelajaran dari rumah. KBM pun dilakukan secara online menggunakan jaringan internet atau daring. Dalam konteks inilah kualitas KBM kita mulai dipertanyakan. Keraguan bahwa kualitas dunia pendidikan nasional kita akan menurun pun mengemuka. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir sejalan dengan berlangsungnya proses KBM jarak jauh, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia dilaporkan mengalami kesulitan, baik kesulitan teknis maupun kesulitan nonteknis.
Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh pelajar maupun tenaga pengajar dalam situasi pandemi ini. Diantaranya adalah berkurangnya materi yang dapat dipahami, akses internet yang belum merata, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk paket akses internet.  Program belajar dari rumah tentu tidak memiliki efektivitas yang sama dibandingkan dengan interaksi langsung di sekolah. Kemampuan memahami dan menyerap materi yang diajarkan jauh berkurang mengingat siswa hanya belajar di depan layar HP atau komputer. Belum lagi persoalan akses internet yang tidak merata di seluruh Indonesia. Di kota-kota besar, akses internet sudah cukup lancar, tetapi di daerah tertentu aksesnya lambat sehingga belajar secara daring tidak efektif. Sinyal yang hilang menyebabkan terjadinya buffering. Akibatnya siswa kehilangan konsentrasi atau kehilangan bagian tertentu dari materi yang dibahas. Belum lagi mengenai biaya paket data yang harus dikeluarkan. Jika belajar di sekolah, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya akses internet. Dalam situasi ekonomi sulit seperti ini, tambahan biaya menjadi beban berat bagi banyak orang.
Maka dari itu sangat dibutuhkan yang namanya kerjasama antara pelajar, orangtua, dan pengajar agar kiranya pembelajaran online ini dapat dilaksanakan dengan baik serta diharapkan pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang dapat memudahkan atau membantu para pelajar.
-Zefania Marshanda

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini