Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Friday, April 24, 2020

Kesetaraan Gender Diakui Positif Bagi Bisnis, Benarkah?




Kesetaraan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka. Kesetaraan gender merupakan jantung dari pekerjaan yang layak. Isu kesetaraan gender tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang saja seperti Indonesia, tetapi telah menjadi isu menarik di dunia.
Hasil penelitian Bank Dunia menyebutkan, tingkat kesejahteraan secara global dapat meningkat 21,7%, jika kesetaraan gender diimplementasikan. Sebaliknya, kerugian pada human capital wealth secara global diperkirakan mencapai US$ 160,2 triliun akibat dari ketidaksetaraan gender. Sebenarnya jika kesetaraan gender diterapkan secara konsisten, maka dapat menimbulkan dampak positif secara luas, baik untuk korporasi, komunitas, bahkan untuk negara. Secara Global berdasarkan hasil penelitian kolaborasi UN Women dan UN Global Compatc atau WEPs, perusahaan yang mempertimbangkan kesetaraan gender pada jajaran dewan direksi, bisa menghasilkan keuntungan 21 persen lebih tinggi dari perusahaan lain yang tidak mengimplementasika kesetaraan gender.
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumiyati dalam closing remaks-nya menyatakan jumlah perempuan di Indonesia sekitar 140 juta jiwa merupakan kekuatan bangsa. Sebaliknya, jika jumlah itu tidak mampu dimanfaatkan, akan menjadi kerugian bagi bangsa ini apabila perempuan tidak dapat menyumbangkan kontribusi konkret bagi pembangunan Indonesia. “To empower bukan sekadar to give power. Seperti halnya laki-laki yang memiliki kekuasaan, perempuan secara alamiah juga memiliki kekuasaan dengan ciri yang berbeda dengan laki-laki, sehingga kontribusinya dapat memberi nilai tambah bagi tempat mereka bekerja. Konsep empowerment yang dibutuhkan perempuan bukanlah to be given power, melainkan to be given opportunity,” tegas Sumiyati.
Tetapi banyak perusahaan di dunia masih enggan mempekerjakan lebih banyak perempuan di kantor maupun di fasilitas produksinya karena berbagai alasan, lalu apakah kesetaraan gender itu buruk atau positif bagi pertumbuhan bisnis ?

-Sarah Siky-

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini