Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Monday, June 17, 2019

Kritisasi World Enviroment Day


           
            Setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau dengan istilah bahasa inggris disebut World Enviroment Day. Peringatan ini dimulai sejak tahun 1972 setelah ditetapkan oleh PBB. Tiongkok ditunjuk sebagai tuan rumah perayaan Hari lingkungan Hidup.
            World enviroment day tahun ini mengangkat tema “Polusi Udara” yang memiliki makna yaitu mengajak seluruh penduduk di bumi untuk berinteraksi dengan alam dan bersama sama mengurangi pencemaran udara yang sedang menjadi pokok masalah lingkungan bumi ini. Dengan tujuan agar mereka dapat memiliki rasa kesadaran dan keinginan hati untuk bergerak melindungi dan menjaga bumi ini dari segala pencemaran lingkungan khususnya udara. Hal ini dilakukan karena berbagai jenis polusi udara global yang makin mengkhawatirkan dan mempengaruhi kesehatan manusia dan kondisi lingkungan bumi ini.
          Di sosial media, ramai dengan para pengguna twitter yang menggunakan tagar #beatairpolution dan menjadi trending topics di twitter. Ramainya partisipasi ini patut diacungi jempol pasalnya di berbagai negara aktif melakukan kegiatan yang berkaitan dengan membersihkan lingkungan.
        Yang menjadi kabar buruk Jakarta masuk kedalam 10 ibukota paling tercemar di dunia. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, upaya melawan polusi udara di Indonesia dengan memperbanyak taman dan jalur hijau, mengurangi polusi kendaraan bermotor dan membangun trotoar. Pembangunan Infrastruktur transportasi juga sedang di kembangkan di ibukota Jakarta seperti pembangunan LRT (Light Rapid Transit) dan MRT (Mass Rapid Transit). Hal ini mendorong terwujudnya konsep pembangunan fasilitas dan taman yang bersih dalam ruang publik.
            Namun, pada tahun ini World Enviroment Day 2019, sangat bertepatan dengan perayaan hari raya idul fitri 1440 H bagi umat islam di Indonesia. Sehingga, partisipasi rata – rata penduduk Indonesia mungkin lebih berkonsentrasi untuk merayakan lebaran dibandingkan untuk memperingati hari lingkungan hidup. Diharapkan pada tahun berikutnya penduduk Indonesia akan lebih aware terhadap lingkungan. Karena lingkungan yang buruk akan menimbulkan resiko jangka panjang pada keberlangsungan hidup kita. Bayangkan saja jika lingkungan kita akan terus menerus seperti ini dengan tingkat polusi udara dan air yang terus meningkat yang mana akan merusak ekosistem.
            Dengan cara mudah untuk mengurangi polusi udara dengan mencegah kebakaran hutan, menggunakan transportasi umum. Serta yang tidak kalah penting yaitu mematuhi emisi gas buang untuk kendaraan pribadi dan menggunakan bahan bakar yang labih ramah lingkungan.

-Riris Andriani P-

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini