Tingginya kriminalitas yang melibatkan anak-anak muda
sebagai pelaku kejahatan ini dapat dilihat dari banyak kejadian yang belakangan
ini menimpa negeri ini. Dari kasus bullying
terhadap satu sama lain membuat miris akan moral anak-anak bangsa, bullying sekarang ini tidak lagi berupa
ucapan tapi berupa fisik yang tak jarang di beberapa kasus merenggut nyawa
korban dari bullying. Dan lebih disayangkan lagi kejadian tersebut terjadi
dalam lingkungan sekolah, yang dimana sekolah merupakan tempat untuk membangun
moral dan intelektual. Banyak kasus-kasus bullying di anggap sepele dan remeh
karna pelakunya masih di bawah umur dan tidak diberikan ketegasan sangsi yang
membuat para perilaku jera. Kebobrokan moral generasi muda harus disikapi
dengan tegas dan bijaksana. Artinya penanganan hukum terhadap pelaku
kriminal remaja tetap harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
memberikan efek jera yang sesuai dengan undang-undang negara. Namun,
langkah-langkah yang ditempuh melalui jalur hukum inipun tak boleh mengabaikan
aspek psikologis. Pengabaian terhadap
kondisi psikologis akan merusak kepercayaan diri yang malah berdampak
semakin buruk bagi perkembangan mental mereka.
Ada berberapa faktor yang secara bersama-sama menjadi
sebab terjadinya kriminalitas Anak, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Dalam konteks internal, yang mempengaruhi tindak kriminalitas anak
adalah kepribadian, konsep diri, penyesuaian sosial, tugas perkembangan dan
kemampuan penyelesaian masalah yang rendah. Sedangkan faktor eksternal adalah
bagaimana lingkungan keluarga seperti pola asuh, lingkungan sekolah dan
lingkungan teman sebaya berpengaruh terhadap anak. Kuranganya perhatian juga
menjadi penyebab penyimpangan perilaku anak.
Oleh sebab itu sebagaimana
pendidikan untuk membangun moral yang sudah harus diberikan kepada anak agar
dapat berkembang menjadi orang yang mempunyai etika dan moral yang tinggi. Dari
pendidikan sejak dini lah mereka harus sudah diberikan arah agar tau tujuan dan
langkah yang harus diambil dan mendorong untuk mengambil keputusan yang tepat.
Berawal dari lingkungan rumah, orang tua harus berupaya melakukan pendampingan agar perilaku remaja tetap
bisa dikontrol. Masyarakat juga mempunyai peran penting untuk membina setiap anak-anak
agar tidak menyimpang. Membangunkan ketaatan akan norma memang tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Perlu adanya kerjasama antara seluruh orang tua serta tokoh masyarakat
setempat. Para tokoh harus pintar-pintar memanfaatkan peluang. Pembinaan dan
pembentukan karakter melalui organisasi kepemudaan dan keagamaan dapat
diaplikasikan di setiap lingkungan perumahan. Adanya kegiatan positif yang
diberikan dapat membantu anak untuk belajar membangun moral dalam dirinya. Para
orang tua pun harus ikut andil dalam kegiatan ini. Generasi muda adalah tonggak
penerus bangsa di masa depan. Semangat dan dukungan dari orang-orang
disekitar merekalah yang mereka butuhkan. Jangan sampai label-label negatif
seperti anak nakal atau narapidana dilekatkan pada
mereka. Mereka hanyalah korban dari minimnya teladan dan pembinaan.
-Adelia Agustin-
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini