Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Tuesday, May 21, 2019

Bobroknya Moral Anak Bangsa


Tingginya kriminalitas yang melibatkan anak-anak muda sebagai pelaku kejahatan ini dapat dilihat dari banyak kejadian yang belakangan ini menimpa negeri ini. Dari kasus bullying terhadap satu sama lain membuat miris akan moral anak-anak bangsa, bullying sekarang ini tidak lagi berupa ucapan tapi berupa fisik yang tak jarang di beberapa kasus merenggut nyawa korban dari bullying. Dan lebih disayangkan lagi kejadian tersebut terjadi dalam lingkungan sekolah, yang dimana sekolah merupakan tempat untuk membangun moral dan intelektual. Banyak kasus-kasus bullying di anggap sepele dan remeh karna pelakunya masih di bawah umur dan tidak diberikan ketegasan sangsi yang membuat para perilaku jera. Kebobrokan moral generasi muda harus disikapi dengan tegas dan bijaksana. Artinya penanganan hukum terhadap pelaku  kriminal remaja  tetap harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera yang sesuai dengan undang-undang negara. Namun, langkah-langkah yang ditempuh melalui jalur hukum inipun tak boleh mengabaikan aspek psikologis. Pengabaian terhadap kondisi psikologis akan merusak kepercayaan diri  yang malah berdampak semakin buruk bagi perkembangan mental mereka.

Ada berberapa faktor yang secara bersama-sama menjadi sebab terjadinya kriminalitas Anak, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam konteks internal, yang mempengaruhi tindak kriminalitas anak adalah kepribadian, konsep diri, penyesuaian sosial, tugas perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah yang rendah. Sedangkan faktor eksternal adalah bagaimana lingkungan keluarga seperti pola asuh, lingkungan sekolah dan lingkungan teman sebaya berpengaruh terhadap anak. Kuranganya perhatian juga menjadi penyebab penyimpangan perilaku anak.

Oleh sebab itu sebagaimana pendidikan untuk membangun moral yang sudah harus diberikan kepada anak agar dapat berkembang menjadi orang yang mempunyai etika dan moral yang tinggi. Dari pendidikan sejak dini lah mereka harus sudah diberikan arah agar tau tujuan dan langkah yang harus diambil dan mendorong untuk mengambil keputusan yang tepat. Berawal dari lingkungan rumah, orang tua harus berupaya melakukan pendampingan agar perilaku remaja tetap bisa dikontrol. Masyarakat juga mempunyai peran penting untuk membina setiap anak-anak agar tidak menyimpang. Membangunkan ketaatan akan norma memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu adanya kerjasama antara seluruh orang tua serta tokoh masyarakat setempat. Para tokoh harus pintar-pintar memanfaatkan peluang. Pembinaan dan pembentukan karakter melalui organisasi kepemudaan dan keagamaan dapat diaplikasikan di setiap lingkungan perumahan. Adanya kegiatan positif yang diberikan dapat membantu anak untuk belajar membangun moral dalam dirinya. Para orang tua pun harus ikut andil dalam kegiatan ini. Generasi muda adalah tonggak penerus bangsa di masa depan. Semangat dan dukungan dari orang-orang disekitar merekalah yang mereka butuhkan. Jangan sampai label-label negatif seperti anak nakal atau narapidana dilekatkan pada mereka. Mereka hanyalah korban dari minimnya teladan dan pembinaan.
-Adelia Agustin-

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini