Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Saturday, May 18, 2019

Akankah Intelektual dan Moral Mampu Menangkal Dampak Negatif Globalisasi?


Globalisasi merupakan fenomena menarik yang tidak asing lagi di telinga masyarakat. Derasnya arus globalisasi sudah tidak mampu kita halau dan pungkiri, bahwa fenomena ini sejatinya sudah secara perlahan masuk ke dalam pori-pori budaya serta memengaruhi gaya hidup dari suatu bangsa. Globalisasi mengandung arti sebagai proses mendunianya seluruh kehidupan ekonomi, sosial, budaya dan bahkan politik suatu negara yang mampu memengaruhi negara lain hingga akhirnya tidak ada batasan di dunia ini. Salah satu contohnya melalui munculnya media elektronik internet yang memudahkan siapa pun untuk mengetahui perihal kondisi terkini dunia ini. Kondisi ini yang sedang dihadapi oleh generasi millenial indonesia dimanapun dan kapanpun mereka berada, konsumsi gadget tidak akan terlepas dan jauh dari pandangan. Bukankah itu merupakan hal baik dengan begitukan mereka jadi mampu memperluas wawasan, lalu apa masalahnya? Ya memang terkadang hal tersebut baik dan berdampak positif tetapi ingat bahwa setiap hal selalu memiliki dua sisi yang berlawanan setiap hal yang berdampak positif pasti juga akan memiliki dampak negatif. Masalahnya adalah mayoritas dari pengguna internet dan gadget ini masih belum mampu untuk menggunakannya dengan benar dan bijak. Selain itu, globalisasi juga sudah mulai merubah budaya dari kaum millenial kebanyakan dari mereka sudah mulai meninggalkan nilai-nilai luhur budaya indonesia seperti lebih suka menggunakan barang-barang bermerek luar negeri, mengonsumsi lagu-lagu barat, menggunakan pakaian kebaratan dengan model terbuka, hingga tidak lagi menggunakan kata-kata seperti berterima kasih da mengucapkan salam ketika bertemu dengan orang yang lebih tua.



Pada posisi ini peran pendidikanlah yang menjadi bagian terpenting untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Lantas apa itu pendidikan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pendidikan adalah suatu proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Melalui pendidikan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan intelektual kaum millenial dalam berfikir logis cepat, bertindak adaptif serta menyesuaikan diri terhadap arus globalisasi agar nantinya dapat membedakan antar dampak positif dan negatif dari globalisasi serta mampu menyikapinya dengan tepat.

Untuk menyeimbangi kecerdasan intelektual, dalam hal ini pendidikan juga harus membangun kembali moral bangsa terkhusus kaum millenial agar mampu membentuk kepribadian dan identitas bangsa dengan ciri khas budaya timur yang ramah, sopan dan santun serta menjunjung tinggi azas tolong menolong dan menghargai satu sama lain dengan tujuan menjadikan bangsa indonesia menjadi bangsa yang berkarakter dan berpegang teguh atas moral budayanya walaupun harus menerima dampak positif dan negatif dari globalisasi. Kesimpulannya adalah secanggih dan semodern apapun dunia ini, pendidikan tetap menjadi cara nomor 1 dalam membentuk dan membangun kecerdasan intelektual serta moral bangsa agar mampu menghadapi derasnya globalisasi yang penuh akan tantangan tetapi dengan keteguhan budaya asli bangsa tersebut.


-Rania Hanim-

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini