Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Wednesday, April 17, 2019

Jangan Bangga Menjadi Apatisan


Selang beberapa hari lagi, akan segera diselenggarakan pesta demokrasi bagi rakyat indonesia. Kepemimpinan baru akan segera dimulai. Masa-masa penantian bagi rakyat apakah setelah ini akan ada pemimpin yang lebih dapat menjadi bahu mereka, menopang segala kebutuhan rakyat, dan siap menjaga persatuan bangsa ini.
Mahasiswa, sebagai cerminan terbaik bagi bangsa ini sudah seharusnya dapat ikut menyukseskan pesta demokrasi. Berpikir kritis sudah menjadi sebuah keharusan bagi mereka, si kaum dengan label intelektual katanya. Sebagai mahasiswa sudah seharusnya dapat menyikapi masa politik ini dengan baik dan menjadi pelopor bagi masyarakat dalam berdemokrasi. Bukan malah bersikap acuh tak acuh akan ini. Sebagian dari mereka ada yang menggolongkan diri sebagai generasi putih, dengan alasan apapun jelas ini bukan hal yang baik. Tidak sesuai dengan kedua kandidat, memilih netral, tidak merasa bahwa pemimpin bangsa akan banyak mempengaruhi kehidupan mereka kerap menjadi alasan para generasi putih ini. Apatisan, begitu kami menyebutnya.
Tanah air kita ini tidak dilahirkan dari hal-hal remeh lalu hidup begitu saja. tapi dilahirkan dari banyaknya tumpahan darah para patriot, dibesarkan oleh para pemuda tangguh bangsa, bukan kaum apatisan yang tidak peduli dengan sekitar. Malu rasanya kalau harus berdiri dan menginjakan kaki pada bumi penuh darah tapi tidak berkontribusi apa-apa, bangsa ini tak butuh pemuda dengan sejuta ambisi kesuksesannnya, bangsa ini tak butuh pemuda dengan segala omongan pintarnya, namun bangsa ini butuh orang-orang yang rela berjuang bagi bangsa dan tanah air mereka, yang tak peduli dengan peluh dan terus loyalitas terhadap bangsanya ini. 17 April nanti merupakan salah satu kesempatan bagi kita untuk berjuang demi bangsa, suara kita ini akan mempengaruhi bagaimana bangsa ini ke depannya. Terkesan sepele memang, hanya satu suara, banyak yang menganggap satu suara mereka tidak akan mempengaruhi apapun. Namun, bukan itu hal utamanya, ini merupakan ajang bagi kita untuk berpartisipasi untuk bangsa ini.
"Jika tidak mampu untuk menjadi batang yang harus menopang banyaknya ranting, daun dan buah. Maka jangan ragu untuk menjadi akar, yang tak terlihat namun diam-diam berjuang menjaga batang agar tetap tumbuh dan berdiri dengan kokoh."

-Nada Tri Sandy-

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini