Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Monday, April 16, 2018

Pentingnya Kebebasan Dalam Kemanusiaan



Setiap dari kita pasti ingin merasakan kebebasan dalam kehidupan kita. Dalam beribadah, bernegara, bahkan melakukan aktivitas sehari – hari, kita pun ingin bebas. Akan tetapi realita dikehidupan sekarang ini masih banyak orang – orang yang belum merasakan kebebasan itu sendiri, walaupun pendapat setiap orang dalam arti “kebebasan” berbeda – beda seperti di Amerika Serikat misalnya; rakyat disana berfikir bahwa kata “kebebasan” adalah cara untuk menguasai negaranya akan tetapi berbeda dengan rakyat Suriah atau rakyat Palestina; mereka berpendapat bahwa “kebebasan” itu sesuatu yang harus mereka dapatkan dikehidupan mereka, mereka ingin merasakan kebebasan dalam arti kebebasan yang setiap warga negara di dunia ini mendapatkannya tetapi mereka masih terjebak dalam  perjuangan untuk mendapatkan “kebebasan” itu. Warga etnis Rohingya di Vietnam pun demikian, mereka terkekang kebebasannya dalam beragama dan beribadah.
Padahal kita hidup ke dunia ini dengan kebebasan yang Tuhan berikan kepada kita, akan tetapi hakikat kebebasan itu dipelintir oleh sebagian kalangan/organisasi untuk memuaskan hasrat kekuasaan mereka untuk menguasai suatu Negara dengan cara yang berbeda – beda dengan mengambil hak kebebasan orang lain. Seperti Israel yang dengan semena mena mengambil atau lebih tepatnya merampas hak kebebasan kemanusiaan para warga Palestina atau rezim Bashar Asaad yang merebut hak kebebasan rakyatnya.
Dan kita warga Negara Indonesia yang sedang merasakan “kebebasan” itu, sepatutnya kita membantu mereka untuk mendapatkan kembali hak – hak kebebasan mereka, memperjuangkan hak – hak mereka yang sedang terlepas dari diri mereka agar mereka bisa merasakan nikmatnya sebuah kebebasan itu sendiri.
“What light is to the eyes what air is to the lungs what love is to the heart, liberty is to the soul of man.”- Robert Green Ingersoll (Cahaya terlihat oleh mata, udara terserap ke paru – paru, cinta berasal dari hati, kebebasan adalah jiwa dari manusia) .
Jadi, sebagai manusia yang merasakan hak kebebasan, kita harus membantu orang yang belum mendapatkan hak kebebasannya agar mereka merasakan apa yang sedang kita rasakan. “Bukan karena mereka beragama sama dengan kita, tetapi karena jiwa kemanusiaan lah yang mempersatukan kita” relawan kapal kemanusiaan, Navy Marmara.

-Mustofa Hadi- 

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini