Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Monday, April 16, 2018

Hilangnya Kesadaran Diri (Sebagai Refleksi Atas Hancurnya Moralitas Masa Kini)



Seringkali, kita disuguhkan dengan berita yang tak lazim saat melihat acara di televisi. Terlebih,akhir-akhir ini begitu banyak kasus yang menempa di negeri kita. Pembunuhan seakan telah menjadi santapan sehari-hari. Bahkan tak sedikit satu keluarga yang tewas terbunuh hanya karena masalah sepele. Walaupun pelakunya telah terancam hukuman yang sangat berat,namun hal tersebut tidak mengurangi angka kejahatan. Sebaliknya,kian hari semakin bertambah saja oknum yang berbuat dengan sejuta alasan yang ada.

Sebenarnya ada banyak faktor yang membuat seseorang harus melakukan perbuatan setega itu. Namun dibalik penyebab yang ada,hanya satu yang menjadi faktor terbesar seseorang hingga menghabisi nyawa orang lain, terlebih nyawa keluarganya sendiri. Tidak terkendalinya hawa nafsu adalah sebuah problematika yang utama. Dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa nafsu itu terbagi menjadi 3 macam. Nafsu ammarah, nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainnah. Namun dari ketiga nafsu ini yang paling berbahaya ialah nafsu ammarah. Maka jika tidak dapat mengendalikan nafsu ammarahnya, seseorang akan melakukan berbagai cara agar semua keninginannya dapat terwujud.

Oleh sebab itulah, betapa bahayanya nafsu yang tidak terkendali. Bukan hanya orang lain yang menjadi korban dari kebiadabannya. Akan tetapi untuk diri sendiri pun juga merasa imbasnya akibat dari perbuatannya tersebut. Terlalu naif jika kita memikirkan semua secara logika. Sangat tidak.masuk akal. Bagaimana mungkin kelangsungan hidup yang menjadi hak asasi sejak lahir harus terhenti begitu cepatnya. Tak sampai di sana,tak sedikit korban yang telah meregang nyawa jasadnya harus terpotong menjadi beberapa bagian. Ini yang sangat miris untuk hati kita yang mendengarnya.

Terakhir, dalam catatan singkat ini ada baiknya kita saling mengingatkan. Agar ke depannya moral kita menjadi lebih baik lagi. Yaitu dengan cara melakukan kebaikan dan mengontrol hawa nafsu yanh ada pada dalam diri kita. Jangan sampai kita sendiri yang menjadi korban hawa nafsu untuk selanjutnya. Karena setan hanya menggoda yang sifatnya hanya sesaat saja. Namun di baliknya neraka menunggu kita. Bismillah Namsyi Alaa Barakatillah.Alaa Bidzikrillahi Tathmainnul Quluub.

-Resky Anggara-

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini