Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Tuesday, September 5, 2017

Jalan (Menuju) Merdeka

Seseorang pernah berkata, “Jadilah engkau pemuda berhati Mekkah dan berotak Jerman..” namun ada yang menambahkan …tetap berkepribadian Indonesia”. Saya amat tertarik dengan kutipan yang saya peroleh secara tidak disengaja saat melihat explore di Instagram. Dan, itulah alasan saya menamai judul tulisan kali ini dengan sebutan “Jalan (Menuju) Merdeka”.

Memaknai pemuda berhati Mekkah, saya mereflekasikannya sebagai sebuah cerminan bahwa merdeka itu tidak hanya ditafsirkan bebas dari belenggu penjajah, namun lebih dalam tentang bagaimana hati kita juga turut berhijrah. Menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Dalam salah satu baris ketiga alinea pembukaan undang-undang dasar 45 terdapat kalimat “..atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya..” yang maknanya secara tersirat bahwa kemerdekaan Indonesia tidak terlepas juga atas izinNya. Jika merdeka adalah sebuah anugerah, maka sepatutnya kita menjaga ukhuwah agar negeri ini tidak dijamah oleh mereka yang tidak amanah.

Seterusnya memaknai pemuda berotak Jerman, saya jadi teringat akan sosok Habibie. Lagi, dalam baris ke-empat alinea pembukaan uud 45 terdapat kalimat “…untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa..” yang maknanya sebagai salah satu perwujudan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan mengedepankan pendidikan. Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia, begitulah menurut Nelson Mandela. Jika merdeka adalah jalan untuk meraih cita, maka pastikan seluruh elemen bersuka cita dalam mewujudkan nawacita.

Dan, dengan tetap berkepribadian Indonesia yang juga terdapat dalam butir-butir Pancasila. Yang salah satunya berbunyi “…berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang Adil dan Beradab..” dimana bangsa Indonesia, menurut hemat saya, memiliki perpaduan yang seimbang antara IMTAQ dan IPTEK yang kelak akan sangat berguna dalam mempertahankan kemerdekaan.

Memerdekakan bangsa adalah mengindonesiakan anak bangsa. Selamat berkontribusi untuk Tanah Air tercinta!

Ayu Astuti Arifin

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini