Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Tuesday, May 26, 2020

Siklus Pembelajaran Jarak Jauh Akibat Covid-19 dan Berbagai Tantangannya


Saat ini dunia tengah digemparkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang muncul akibat virus baru yang dikenal dengan nama COVID-19. Virus ini diketahui pertama kali pada tanggal 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok yang sekarang sudah menyebar keseluruh dunia. Sehingga pada tangal 11 Maret 2020, WHO menetapkan wabah COVID-19 ini sebagai pandemik global. Hingga saat ini pada tanggal 14 Mei 2020, virus tersebut sudah menyerang 4,44 juta manusia diseluruh dunia dan di Indonesia sendiri sudah menyerang 16.006 manusia.
            Sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah saat ini untuk memutus rantai penyebaran virus dengan mengurangi aktivitas diluar rumah dan berkumpul dengan orang banyak. Salah satunya yang terkena dampaknya yaitu dibidang pendidikan. Saat ini sekolah dan universitas memindahkan sistem pendidikan mereka menjadi “Pembelajaran Jarak Jauh” atau biasa disingkat PJJ. Sistem ini membuat para pelajar melakukan kegiatan belajar-mengajar seperti biasanya namun bedanya kita dapat mengaksesnya dari rumah. Berbagai jenis aplikasi pun turut digunakan untuk mendukung agar PJJ berjalan dengan lancar, seperti melakukan diskusi melalui grup whatsapp, melakukan video call menggunakan Zoom, menggunakan google classroom untuk mengumpulkan tugas dan aplikasi lain-lainnya.
            Sesuai dengan judulnya, “siklus” yang dimaksud disini adalah alur yang dilalui para pelajar dan tenaga pendidik dalam melaksanakan PJJ ini. Sama saat seperti kita melakukan pembelaran secara tatap muka, diawali dengan melakukan penyampaian materi oleh para guru dan dosen. Biasanya mereka menggunakan sistem video call grup agar penyampaian materi tersampaikan seperti pada saat dikelas dan tetap bisa bertatap muka dengan para siswa dan mahasiswanya. Tetapi, ada juga beberapa yang melakukan sistem diskusi dengan para tenaga pendidik mengirimkan materi saja lalu kita sebagai pelajar membacanya sendiri dan kita tinggal menanyakan bagian yang tidak dimengerti. Selanjutnya, seperti saat di kelas para guru atau dosen akan memberikan tugas untuk dikerjakan bisa berupa tugas kelompok ataupun tugas individu. Dengan adanya aplikasi seperti Zoom, penyampaian hasil diskusi kelompok pun dengan mudahnya dapat dilakukan dirumah masing-masing. Pengumpulan tugas pun sangat efisien bisa melalui Whatsapp, Edmodo, Google Classrom dan lain-lainnya.
            Tentu saja ada berbagai kendala yang dihadapi. Kendala pertama, karena melakukan sistem pembelajaran jarak jauh tentu saja kita membutuhkan internet. Sayangnya sinyal intenet di Indonesia sendiri masih tidak merata. Masih ada berbagai daerah yang sinyalnya masih 3G atau bahkan lebih parahnya lagi tidak ada internet sama sekali. Kedua, para tenaga pendidik yang sudah berumur biasanya gagap tekonologi (gaptek). Sehingga penyampaian materi tidak tersalurkan. Ketiga, beberapa guru ataupun dosen hanya memberikan tugas dan tidak melakukan penyampaian materi dan hanya memberikan tugas kepada siswa dan mahasiswanya. Sehingga banyak pelajar yang mengeluhkan diberikan tugas yang banyak dengan waktu pengumpulan tugas yang berdekatan padahal kalau belajar seperti biasa tidak sebanyak ini. Dan yang terakhir, kondisi rumah yang tidak kondisif. Ada beberapa orang tua yang tidak mengerti karena melihat anaknya dirumah sehingga memberikan “pekerjaan rumah”.
-Gita Astika

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini