Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Monday, June 18, 2018

Kemenangan Ini Milik Siapa?



Bulan Ramadhan 1439 H baru saja berlalu. Jutaan umat muslim di Indonesia merayakannya dengan mengumandangkan takbir tanpa henti hingga didirikannya salat Idul Fitri keesokan harinya. Takbir yang dikumandangkan menandakan telah tibanya kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia.
Hari Raya Idul Fitri memang layak disebut sebagai hari kemenangan karena semua orang bersuka cita menyambutnya, bahkan mempersiapkan banyak hal untuk hari besar umat muslim tersebut. Kemenangan berasal dari kata dasar “menang” yang berarti  mengalahkan sesuatu. Lantas dalam konteks ini, siapa melawan siapa?
Tujuan puasa bulan Ramadhan tercantum dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 183, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Sang Khalik. Jika kita kembali kepada tujuan puasa Ramadhan itu sendiri, kita akan tahu bahwa bulan Ramadhan diharapkan membawa perubahan ke dalam diri seorang muslim. Tentunya perubahan menjadi lebih baik. Dari sini kita menyadari bahwa pertarungan terjadi antara kita dan setan?  Jika ditelisik lagi,  ada satu hal menggelitik, yaitu siapa yang sebenarnya memenangkan pertarungan ini. Apakah diri kita yang menjadi semakin bertakwa? Ataukah setan yang akhirnya terbebas dari belenggu Ramadhan?
Kadar takwa setiap orang bisa saja berbeda, namun tingkat ketakwaan sesungguhnya hanya diketahui oleh Allah SWT. Sebagai umatnya, kita hanya perlu merubah diri sesuai dengan ciri-ciri orang yang bertakwa yang ada dalam Al Qur’an. Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 2-4 disebutkan empat ciri orang yang bertakwa, yaitu : (1) Beriman kepada yang ghaib, (2) mendirikan salat, (3) menafkahkan sebagian rezeki yang diterima dari Allah, (4) beriman kepada kitab suci Al Quran dan kitab-kitab sebelumnya, dan (5) beriman dengan hari akhir.
Sekarang saatnya kita refleksi diri, bagaimana kita menjalani kehidupan setelah kemenangan tiba. Apakah perjuangan selama bulan Ramadhan terbayar lunas atau hanya sia-sia. Apakah sudah sesuai atau malah semakin menjauh dari ciri-ciri di atas. Yang bisa menilai hanyalah diri kita sendiri. Jika sudah tahu keadaan ketakwaan diri kita sendiri, lalu siapa yang memenangkan Ramadhan tahun ini? Jawab dalam hatimu sendiri.

- Argie Destri Rahmani -

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini