Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Monday, May 22, 2017

Mengulik Sejarah Pertama Dilakukannya Puasa Ramadhan

Assalamualaikum readers! Apa kabar semua? Tidak terasa sebentar lagi kita semua akan bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Ramadhan adalah salah satu dari 12 bulan yang ada dalam bilangan bulan qamariyah. Ramadhan juga merupakan salah satu bulan yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Ada begitu banyak manfaat dan keberkahan yang dapat kita raih di bulan ini, diantaranya pahala yang besar, ganjaran yang dilipat gandakan, setan-setan dibelenggu, sampai dengan Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup rapat-rapat pintu neraka.

Sebelum memasuki bulan yang penuh ampunan ini alangkah baiknya bila kita mengetahui fakta sejarah tahun pertama dilaksanakannya puasa Ramadhan. Yuk kita simak uraian dibawah ini;
Puasa Ramadhan Sebagai Pengganti Puasa As-Syura. Dikalangan masyarakat Arab, khususnya orang-orang Quraisy, kebiasaan bepuasa bukanlah sesuatu yang asing. Di dalam Shahih Bukhari sebagai mana diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘Anha disebutkan bahwa sejak jaman jahiliyah, orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari Asyura’ (10 Muharram). Rasulullah juga biasa melakukannya. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau juga memerintahkan kepada kaum Muslimin, hingga datangnya perintah berpuasa di Bulan Ramadhan. Sejak saat itu puasa Asyura’ menjadi sesuatu yang sunnah bagi kaum muslimin.

Waktu Diperintahkannya Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan mulai disyariatkan pada tanggal 10 Sya’ban tahun kedua Hijriah atau satu setengah tahun setelah umat islam berhijrah dari Mekkah ke Madinah, atau setelah umat islam diperintahkan untuk memindahkan kiblatnya dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram.

Terjadi Perang Pertama Terbesar Kaum Muslim yaitu Perang Badar
Penaklukan Kota Makkah juga terjadi pada Bulan Ramadhan. Perang Badar terjadi sekitar tanggal 10 Ramadhan Tahun 8 Hijriah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat meninggalkan Madinah menuju Makkah bersama 10.000 tentara. Seminggu kemudian mereka memasuki Makkah dan menguasainya nyaris tanpa pertempuran (Al-Mubarakfury, hlm. 547-556). Dengan begitu, seolah-olah Ramadhan menjadi pembuka dan penutup terjadinya peperangan besar antara kaum Muslimin Madinah dan kaum Musyrikin Makkah pada masa itu.

Dibulan yang penuh ampunan ini semoga kita semua dapat meraih keberkahannya, menambah keimanan kita, serta dapat memenuhi dan memperbaiki target ibadah kita. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kalian yaa. Sampai bertemu di kepenulisan selanjutnya.

Wassalamualaikum....

Sumber: instagram.com/hijabalila

Wilsa Octaviany

(Potensi Kestari)

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini