Accounting Insight: Kenapa Perusahaan Suka Pecah Saham? Yuk Kenalan dengan Stock Split!
Pernah lihat harga saham sebuah perusahaan tiba-tiba turun drastis tanpa ada berita buruk sama sekali? Tenang, bukan berarti perusahaannya sedang merugi. Bisa jadi perusahaan itu baru saja melakukan stock split!
Fenomena ini sering bikin penasaran banyak investor, terutama pemula. Apa sih sebenarnya stock split itu, kenapa dilakukan, dan apa dampaknya buat kita sebagai investor? Yuk, kita bahas satu per satu dengan cara yang sederhana biar kamu makin paham dunia pasar modal.
Apa Itu Stock Split?
Secara sederhana, stock split atau pemecahan saham adalah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan untuk “memecah” sahamnya menjadi jumlah yang lebih banyak, namun dengan nilai nominal yang lebih kecil. Tujuan utamanya adalah supaya harga per lembar saham jadi lebih terjangkau, tanpa mengubah total nilai kepemilikan investor.
Misalnya, kamu punya 1 lembar saham seharga Rp10.000. Jika perusahaan melakukan stock split dengan rasio 1:5, maka kamu akan memiliki 5 lembar saham dengan harga Rp2.000 per lembar. Nilai totalnya tetap Rp10.000 hanya bentuknya saja yang berubah.
Artinya, stock split tidak membuat kamu untung atau rugi secara langsung. Nilai investasi total tetap sama, hanya saja harga per lembar jadi lebih murah dan jumlah lembar saham meningkat.
Misalnya, kamu punya 1 lembar saham seharga Rp10.000. Jika perusahaan melakukan stock split dengan rasio 1:5, maka kamu akan memiliki 5 lembar saham dengan harga Rp2.000 per lembar. Nilai totalnya tetap Rp10.000 hanya bentuknya saja yang berubah.
Artinya, stock split tidak membuat kamu untung atau rugi secara langsung. Nilai investasi total tetap sama, hanya saja harga per lembar jadi lebih murah dan jumlah lembar saham meningkat.
Jenis-Jenis Stock Split
Ada dua jenis stock split yang umum dilakukan perusahaan, yaitu:
1. Forward Stock Split
Ini adalah jenis yang paling sering kamu dengar. Dalam forward stock split, perusahaan memperbanyak jumlah saham yang beredar dengan menurunkan harga per lembarnya.
Contoh: rasio 1:5 artinya 1 saham lama menjadi 5 saham baru.
2. Reverse Stock Split
Sebaliknya, reverse stock split dilakukan dengan menggabungkan beberapa saham menjadi satu. Tujuannya untuk menaikkan harga per lembar saham, biasanya dilakukan ketika harga saham sudah terlalu rendah.
Contoh: rasio 5:1 artinya 5 saham lama digabung menjadi 1 saham baru.Kedua jenis ini sama-sama tidak mengubah nilai total perusahaan atau kapitalisasi pasar. Bedanya hanya di tujuan dan efek visual terhadap harga saham.
Kenapa Perusahaan Melakukan Stock Split?
Ada beberapa alasan strategis kenapa perusahaan memilih melakukan stock split, di antaranya:
1. Membuat saham lebih terjangkau bagi investor ritel. Harga saham yang terlalu tinggi bisa membuat investor kecil enggan membeli. Dengan stock split, harga jadi lebih “ramah” di kantong.
2. Meningkatkan likuiditas perdagangan.
Saat jumlah saham beredar bertambah, aktivitas jual beli di bursa juga cenderung meningkat. Ini bikin pasar saham jadi lebih aktif dan mudah diperdagangkan.
3. Meningkatkan citra dan kepercayaan pasar.
Stock split sering dianggap sinyal positif bahwa manajemen yakin perusahaan sedang tumbuh sehat. Karena biasanya, hanya perusahaan yang kinerjanya baik yang berani melakukan aksi ini.
4. Meningkatkan daya tarik saham.
Saham yang terlihat “murah” cenderung lebih menarik bagi investor baru, walau nilai perusahaan sebenarnya tidak berubah.
Ada beberapa alasan strategis kenapa perusahaan memilih melakukan stock split, di antaranya:
1. Membuat saham lebih terjangkau bagi investor ritel. Harga saham yang terlalu tinggi bisa membuat investor kecil enggan membeli. Dengan stock split, harga jadi lebih “ramah” di kantong.
2. Meningkatkan likuiditas perdagangan.
Saat jumlah saham beredar bertambah, aktivitas jual beli di bursa juga cenderung meningkat. Ini bikin pasar saham jadi lebih aktif dan mudah diperdagangkan.
3. Meningkatkan citra dan kepercayaan pasar.
Stock split sering dianggap sinyal positif bahwa manajemen yakin perusahaan sedang tumbuh sehat. Karena biasanya, hanya perusahaan yang kinerjanya baik yang berani melakukan aksi ini.
4. Meningkatkan daya tarik saham.
Saham yang terlihat “murah” cenderung lebih menarik bagi investor baru, walau nilai perusahaan sebenarnya tidak berubah.
Dampak Stock Split bagi Investor
Bagi investor, stock split tidak mengubah nilai total kepemilikan. Namun, ada beberapa dampak yang perlu diketahui:
1. Jumlah saham bertambah, harga per lembar turun.
Kamu tetap punya nilai investasi yang sama, hanya formatnya berubah.
Misalnya: sebelum stock split, kamu punya 10 saham @Rp10.000 = Rp100.000.
Setelah stock split 1:5 → kamu punya 50 saham @Rp2.000 = tetap Rp100.000.
2. Likuiditas meningkat.
Harga yang lebih murah membuat saham lebih mudah diperdagangkan. Ini bisa menarik lebih banyak pembeli dan penjual di pasar.
3. Efek psikologis positif.
Investor sering kali melihat harga yang lebih rendah sebagai kesempatan membeli saham “murah,” walau sebenarnya nilai perusahaannya sama saja. Efek ini bisa mendorong kenaikan permintaan jangka pendek.
4. Tidak mengubah fundamental perusahaan.
Stock split hanya mengubah jumlah lembar saham, bukan kinerja keuangan. Jadi, sebelum membeli saham setelah split, pastikan kamu tetap memperhatikan kinerja dan prospek perusahaannya.
Contoh Stock Split di Indonesia
Salah satu contoh nyata datang dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pada Oktober 2021, BCA melakukan stock split dengan rasio 1:5. Harga sahamnya yang sebelumnya sekitar Rp30.000 per lembar menjadi Rp6.000 per lembar.
Langkah ini membuat saham BCA lebih terjangkau bagi investor ritel dan berhasil meningkatkan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, kapitalisasi pasar BCA tetap sama karena nilai total saham yang beredar tidak berubah.
Selain BCA, beberapa perusahaan lain seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga pernah melakukan stock split dengan tujuan serupa menarik lebih banyak investor dan menjaga likuiditas pasar.
Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun stock split sering dilihat sebagai kabar baik, ada beberapa hal yang perlu kamu waspadai:
1. Tidak selalu sinyal positif.
Meski stock split sering dianggap kabar baik, tidak selalu mencerminkan kinerja yang membaik. Kadang, langkah ini hanya dilakukan agar harga saham tampak lebih menarik tanpa perubahan berarti pada kondisi bisnis.
2. Potensi spekulasi jangka pendek.
Harga yang murah bisa memancing aksi beli cepat dari trader harian, sehingga harga bisa naik sementara lalu turun lagi.
3. Bukan jaminan keuntungan.
Jangan menganggap stock split sebagai peluang profit instan. Nilai perusahaan tetap sama, jadi tetap penting untuk menganalisis laporan keuangan dan prospek bisnis.
4. Perlu memperhatikan timing pasar.
Jika dilakukan di tengah kondisi pasar yang tidak stabil, stock split bisa gagal menarik minat investor seperti yang diharapkan.
Kesimpulan
Stock split adalah strategi cerdik yang dilakukan perusahaan untuk membuat sahamnya lebih terjangkau dan memperkuat likuiditas perdagangan tanpa mengubah nilai perusahaan. Bagi investor, pemecahan saham ini tidak menambah atau mengurangi kekayaan secara langsung tapi bisa membuka peluang baru karena harga saham terlihat lebih menarik.
Namun, jangan langsung tergiur hanya karena harga turun. Ingat, nilai sebenarnya dari saham tetap bergantung pada kinerja dan prospek bisnis perusahaan tersebut. Jadi, sebelum membeli saham yang baru saja split, pastikan kamu sudah paham apa yang kamu investasikan.
Dengan pemahaman yang baik, kamu bisa melihat stock split bukan sebagai sekadar “pecah saham,” melainkan sebagai langkah strategis yang bisa membawa peluang baru di dunia investasi.
Stock split adalah strategi cerdik yang dilakukan perusahaan untuk membuat sahamnya lebih terjangkau dan memperkuat likuiditas perdagangan tanpa mengubah nilai perusahaan. Bagi investor, pemecahan saham ini tidak menambah atau mengurangi kekayaan secara langsung tapi bisa membuka peluang baru karena harga saham terlihat lebih menarik.
Namun, jangan langsung tergiur hanya karena harga turun. Ingat, nilai sebenarnya dari saham tetap bergantung pada kinerja dan prospek bisnis perusahaan tersebut. Jadi, sebelum membeli saham yang baru saja split, pastikan kamu sudah paham apa yang kamu investasikan.
Dengan pemahaman yang baik, kamu bisa melihat stock split bukan sebagai sekadar “pecah saham,” melainkan sebagai langkah strategis yang bisa membawa peluang baru di dunia investasi.
Referensi:
Pluang. (n.d.). Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham. https://pluang.com/blog/glossary/stock-split-adalah
Brights.id. (2025, August 12). Stock split: Pengertian, manfaat, dan dampaknya bagi investor. https://www.brights.id/en/blog/stock-split
Reku. (n.d.). Apa itu stock split dan apakah saham yang saya miliki akan terpengaruh? https://reku.id/en/help/apa-itu-stock-split-dan-apakah-saham-yang-saya-miliki-akan-terpengaruh-id
HeyGoTrade. (2025, September 25). Apa itu stock split? Pengertian, contoh, dan dampaknya. https://www.heygotrade.com/en/blog/apa-itu-stock-split/
Universitas Negeri Yogyakarta. (n.d.). Bab 2 – 08408144015 [Undergraduate thesis manuscript]. Eprints UN
Y. https://eprints.uny.ac.id/8777/3/bab%202%20-08408144015.pdf
Pluang. (n.d.). Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham. https://pluang.com/blog/glossary/stock-split-adalah
Brights.id. (2025, August 12). Stock split: Pengertian, manfaat, dan dampaknya bagi investor. https://www.brights.id/en/blog/stock-split
Reku. (n.d.). Apa itu stock split dan apakah saham yang saya miliki akan terpengaruh? https://reku.id/en/help/apa-itu-stock-split-dan-apakah-saham-yang-saya-miliki-akan-terpengaruh-id
HeyGoTrade. (2025, September 25). Apa itu stock split? Pengertian, contoh, dan dampaknya. https://www.heygotrade.com/en/blog/apa-itu-stock-split/
Universitas Negeri Yogyakarta. (n.d.). Bab 2 – 08408144015 [Undergraduate thesis manuscript]. Eprints UN
Y. https://eprints.uny.ac.id/8777/3/bab%202%20-08408144015.pdf
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Tulis melalui kolom komentar di bawah ini ya!