Accounting Insight: Current dan Non Current Assets: Aset Raffi Ahmad Tembus Rp1,03 Triliun! Emang Aset Itu Apa Sih?
Apa Itu Aset?
Aset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan berpotensi memberikan manfaat di masa depan. Contohnya bisa kita lihat dari kekayaan Raffi Ahmad, yang memiliki berbagai jenis aset bernilai triliunan rupiah.
- Surat berharga: sekitar Rp307 miliar
- Kas dan setara kas: sekitar Rp17,7 miliar
- Harta lancar lainnya: sekitar Rp5 miliar
- 45 bidang tanah dan bangunan di berbagai kota seperti Jakarta Selatan, Depok, Tabanan, dan Bali, senilai sekitar Rp737 miliar
- 23 kendaraan mewah (12 mobil dan 11 motor), termasuk Rolls Royce Phantom dan Ferrari F8 Spider, senilai sekitar Rp55 miliar
- Harta bergerak lainnya sekitar Rp45–46 miliar
Jenis - jenis Aset
Dalam praktik akuntansi, aset diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar (non-current assets). Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret mengenai perbedaan keduanya, mari kita telaah pembagian aset tersebut dengan merujuk pada struktur kekayaan figur publik Raffi Ahmad.
1. Current Assets (Aset Lancar)
Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun. Aset ini sangat penting karena menunjukkan likuiditas perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Jenis-jenis aset lancar yang biasanya ada di perusahaan antara lain:
- Kas dan setara kas (cash and cash equivalents), seperti uang tunai di bank dan deposito jangka pendek.
- Surat berharga yang mudah dijual (marketable securities).
- Piutang usaha (accounts receivable), yaitu uang yang akan diterima dari pelanggan.
- Persediaan barang dagang (inventory), yang siap dijual.
- Biaya dibayar dimuka (prepaid expenses), seperti sewa atau asuransi yang sudah dibayar tapi belum digunakan.
- Aset lancar lainnya, seperti tagihan pajak yang bisa dikembalikan atau piutang lain-lain.
Sebagai gambaran nyata, kita lihat dari data kekayaan Raffi Ahmad. Total aset lancarnya mencapai lebih dari Rp330 miliar, yang terdiri dari:
- Surat berharga sekitar Rp307 miliar
- Kas dan setara kas sekitar Rp17,7 miliar
- Harta lancar lainnya sekitar Rp5 miliar
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kekayaan Raffi sangat likuid dan siap digunakan kapan saja.
2. Non-Current Assets (Aset Tidak Lancar)
Aset tidak lancar adalah aset jangka panjang yang tidak mudah dicairkan dalam waktu singkat. Biasanya, aset ini digunakan untuk investasi atau mendukung operasional jangka panjang perusahaan.
Jenis-jenis aset tidak lancar yang umum ditemui di perusahaan:
- Properti, pabrik, dan peralatan (fixed assets), seperti tanah, bangunan, mesin, dan kendaraan.
- Investasi jangka panjang dalam bentuk saham atau obligasi yang tidak untuk dijual dalam waktu dekat.
- Aset tidak berwujud (intangible assets) seperti hak paten, merek dagang, dan goodwill.
- Aset tetap lainnya, seperti perabot kantor dan perlengkapan yang dipakai lebih dari satu tahun.
Jika merujuk pada kekayaan Raffi Ahmad, aset tidak lancarnya meliputi:
- 45 bidang tanah dan bangunan di berbagai lokasi, senilai sekitar Rp737 miliar
- 23 kendaraan mewah, termasuk Rolls Royce Phantom dan Ferrari F8 Spider, senilai sekitar Rp55 miliar
- Harta bergerak lainnya sekitar Rp45–46 miliar
Total aset tidak lancarnya berkisar Rp837–838 miliar, menggambarkan investasi jangka panjang yang dimiliki Raffi dalam bentuk properti dan barang mewah.
Dari contoh Raffi Ahmad, kita bisa lihat bahwa aset tidak selalu berarti "uang" saja. Ada aset yang cepat dicairkan (current) dan ada juga yang menjadi investasi jangka panjang (non-current). Memahami klasifikasi ini sangat penting dalam akuntansi untuk mengukur likuiditas dan kekuatan ekonomi suatu entitas.
Refrensi:
https://www.ocbc.id/article/2021/06/15/aset-adalah
No comments:
Post a Comment
Kamu punya kritik dan saran? Tulis melalui kolom komentar di bawah ini ya!