Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Thursday, June 21, 2018

Sepasang Kupat Lepet



Ramadhan telah berakhir, disambut dengan Hari Raya Idul Fitri yang ditandai penanggalan 1 Syawal. Di Indonesia penganggalan 1 Syawal ditentukan dengan adanya sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama RI dan berdasarkan beberapa perhitungan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Hari Raya Idul Fitri adalah moment spesial yang bagi setiap orang memiliki kesan dan kebiasaan yang berbeda. Di Indonesia memiliki kebiasaan atau tradisi yang dianut oleh masyarakat Indonesia sejak dulu dan masih berlangsung hingga sekarang yaitu pulang ke kampung halaman atau biasa yang disebut dengan mudik. Tradisi mudik tersebut merupakan tradisi yang umum dilakukan masyarakat Indonesia dari berbagai suku. Namun terdapat beberapa tradisi yang berbeda beda di tiap daerahnya.
Salah satunya adalah tradisi Kupat Lepet yang ada pada masyarakat Jawa. Tradisi Kupat Lepet ini pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga yaitu salah satu dari walisanga yang  berpengaruh dalam penyebaran ajaran Agama Islam. Tradisi Kupat Lepet berasal dari dua kata atau benda yaitu Kupat atau Ketupat dan Lepet. Pertama Kupat atau Ketupat yaitu beras yang masak di dalam janur yang telah dianyam. Kupat ini menyerupai lontong namun memiliki perdaan dalam bahan pembungkusnya. Jika lontong dibungkus dengan daun pisang atau plastik sedangkan kupat ini dibungkus dengan janur atau daun kelapa. Dalam filosofi Jawa, Ketupat memiliki makna khusus. Kupat atau Ketupat merupakan kependekan dari ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan. Dalam Ngaku Lepat (mengakui salah) ini diimplementasikan oleh orang-orang Jawa pada tradisi Sungkeman. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain. Bahkan di sebagian daerah di Jawa, tedapat tradisi saat lebaran yaitu sebelum bersilaturahmi dengan siapapun harus sungkeman terlebih dahulu dengan orang tua.
Dan yang kedua adalah Lepet. Lepet adalah salah satu jajanan jawa yang berbahan dasar ketan putih yang dicampur dengan parutan kelapa dan sedikit garam, kemudian dibungkus dengan janur atau daun kelapa, serta diikat dan direbus. Lepet ini juga memiliki makna khusus yaitu  Silep Kang Rapet artinya adalah kubur/tutup dengan rapat. Maksudnya adalah setelat ngaku lepat (mengakui salah), meminta maaf, maka selanjutnya menutup kesalahan yang sudah dimaafkan dengan rapat-rapat, dan jangan samapai diulangi lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya ketan dalm lepet.
Demikian sedikit coretan mengenai keanekaragaman budaya di Indonesia, semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila banyak terdapat kesalahan.

- Siti Nurbaeti Khasanah 

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini