Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Sunday, April 22, 2018

Indonesia Darurat Kemanusiaan


Saya bukan akan menulis tentang kejahatan "genosida" yang terjadi di daerah Suriah, atau keadaan darurat yang terjadi di Asmat. Kemanusiaan yang ingin saya tulis kali ini mungkin terlihat sepele, yaitu komentar atau postingan yang berperikemanusiaan di sosial media.
Sosial media memang sudah menjadi hal yang sedekat nadi di tubuh kaum milenial. Sebelum tidur dan saat bangun tidur kebanyakan orang langsung membuka sosial medianya untuk keperluan penting atau hanya sekedar untuk memeriksa notifikasi. Akibatnya, banyak dampak yang terbawa. Seperti yin dan yang, sosial media membawa dampak buruk dan baik.
Dampak baik dari sosial media tentu banyak, tapi yang menjadi perhatian saya kali ini yaitu dampak buruk yang dibawanya. Hal yang paling memprihatinkan sekarang yaitu komentar nyinyir para netizen.
Saya pernah membaca postingan salah seorang mahasiswa psikologi yang sedang melakukan penelitian, dia geram dengan komentar nyinyir warganet Indonesia. Jadi mahasiswa tersebut sedang melakukan riset melalu sosial media kepada salah seorang berkewarganegaraan asing yang selfie addict, dan dalam kolom komentarnya ada banyak komentar positif dan negatif tentunya. Yang membuat geram, kebanyakan komentar negatif tersebut datang dari orang Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia pula padahal belum tentu orang orang mengerti celotehan yang di lontarkan oleh warganet Indonesia itu. Saya berpendapat bahwa warganet melontarkan komentar negatif untuk menarik perhatian netizen lainnya, dan kurangnya kecakapan dalam penyampaian juga sering membuat komentar warganet terasa menyakitkan. Mungkin diperlukan adanya edukasi tentang cara menyampaikan itikad baik dengan cara yang benar bukan dengan menjatuhkan.
Kemudian, saya juga prihatin dengan postingan atau sekedar snapgram warganet tentang hal hal yang tidak seharusnya mereka bagikan. Seperti foto seorang ibu yang tidur "mangap" di angkutan umum, perempuan dengan baju tipis yang menerawang, seleting rok yang lupa dinaikan atau bahkan underwear yang kelihatan. Jika memang hal tersebut mengganggu warganet sekalian atau tujuan kalian membagikan hal tersebut sebagai teguran, sebaiknya kalian menyampaikannya langsung ke orang tersebut atau bahkan tindakan yang lebih baik yaitu kalian tak usah hiraukan saja daripada mempermalukan mereka dengan cara kalian.
Hal kemanusiaan yang saya maksud disini yaitu postingan atau komentar yang lebih membangun seharusnya. Jika hanya akan membawa dampak psikologis yang buruk bagi orang lain sebaiknya kalian urungkan tindakan kalian. Mulai sekarang lebih bijaklah dan berperikemanusiaan-lah dalam menggunakan sosial media

- Lia Asprilia Ambarwati -

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini