Situs resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Sunday, April 23, 2017

Lunturnya Ketajaman Pedang Mahasiswa



Mahasiswa merupakan kelompok intelektual yang menjadi salah satu unsur yang ada di dalam kelompok masyarakat. Mereka harus menyebarkan ilmu pengetahuan yang dikuasai terutama kepada masyarakat awam. Ilmu pengetahuan yang didapat digunakan untuk mengabdi kepada masyarakat di berbagai bidang kehidupan. Dan untuk melakukan itu semua maka, seorang mahasiswa harus punya kemampuan menulis yang baik.

Kemampuan menulis yang benar akan membantu mahasiswa dalam menyebarkan ilmu, menyampaikan kritik, gagasan dan ide kepada masyarakat luas. Tulisan bisa menjadi pedang mahasiswa dalam melawan ketidakadilan yang dilakukan pemerintah kepada rakyat. Sayangnya, budaya menulis di tengah mahasiswa hari ini kian luntur. Adapun mahasiswa yang menjadi aktivis hari ini malah sangat jarang ditemukan yang memiliki kemampuan menulis.

Sebagai contoh, dahulu ada mahasiswa aktivis yang bernama So Hok Gie, ia menulis sebuah buku yang banyak dibaca oleh mahasiswa hari ini yang berjudul “Catatan Seorang Demonstran”. Gie adalah contoh nyata mahasiswa yang mengggunakan tulisan untuk pergerakan kekuatan perjuangan. Ia sering mengkritisi kebijakan pemerintah orde lama dan membela rakyat kecil lewat tulisannya.

Tulisan juga dapat digunakan untuk menyebarkan ide baik, saya mengutip perkataan maestro sastra Indonesia Pramoedya Ananta Toer, “orang boleh pandai setinggi langit, namun selama ia tidak menulis maka ia akan hilang dari masyarakat dan sejarah”. Memang menulis adalah satu cara agar bisa abadi walau sudah mati.

Mahasiswa adalah gambaran masa depan sebuah negara. Maka, mahasiswa harus mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya guna menciptakan ide brilliant untuk memajukan negeriny, berpikir kritis merupakan salah satu caranya. Berpikir kritis adalah kemampuan membaca atau mengamati apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita dan menyimpulkan hal apa yang harus kita lakukan selanjutnya.

M. Mudrick Widodo
Cahaya Edukasi

No comments:

Post a Comment

Kamu punya kritik dan saran? Silahkan melalui kolom komentar di bawah ini